Sarana Belajar, Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman

Minggu, 21 Maret 2010

Kembali Mengelola Blog


Di Minggu pagi yang cerah 21 Maret 2010, saya membaca salah satu harian ibukota mengenai profil seorang blogger yang berasal dari Metro Lampung yaitu Nico Wijaya. Pemuda yang saat ini sedang menyusun skripsinya di Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Yogyakarta berkisah tentang pengalamannya menjadi seorang blogger yang dapat hidup layak.
Banyak keuntungan sudah diyakini Nico bakal diperolehnya sejak pertama kali membuat blog pada lima tahun lalu. Lewat salah satu blognya, Sekarduside.com, Nico menulis apa saja yang nangkring dalam pikirannya. Salah satunya tentang mobile learning, yang juga menjadi tema skripsinya.
Karya Nico itu menerangkan cara belajar fisika di sekolah menengah atas melalui teknologi multimedia. Melalui teknologi itu, kata Nico, siswa dapat belajar fisika lebih mengasyikkan karena dilengkapi simulasi, misalkan menjawab soal dengan rumus fisika.
"Ini bisa dipraktekkan untuk pelajaran lainnya," ujar Nico. Menurut dia, teknologi ini telah dipraktekkan di negara maju sejak 10 tahun lalu. Hanya Indonesia belum mengenal teknologi ini.
Penghargaan yang diraihnya berkat tulisan di blognya, yang bertema mencerdaskan kehidupan bangsa. Kegagalannya di lomba yang sama pada tahun sebelumnya memicu Nico menulis tema itu. Karya yang digarap tahun lalu itu salah satu isinya tentang kehidupan buruh migran di Cilacap, Jawa Tengah. Tidak sekadar tulisan, Nico juga mengunggah beberapa gambar.
Nico tak menampik bahwa menulis di blog merupakan ajang eksistensi diri. Tapi menulis, kata dia, lebih kepada persoalan percaya diri. Banyak orang yang enggan menulis karena banyak pertimbangan, salah satunya khawatir tidak enak dibaca atau tidak berguna. Nico menyarankan, jika bosan dan tak memiliki ide, sesungguhnya hal itu tetap bisa ditulis.
Tidak semua tulisan Nico berisi hal-hal yang serius, kadang is menulis aktivitasnya yang sederhana, misalkan menunggu matahari terbit. "Tulislah apa saja yang sedang kita pikirkan dan rasakan," ujarnya.
Tulisan di blog akan memancing pembaca untuk berkomentar. Nah dari komentar ini mungkin saja akan tercetus ide, karena blog juga sarana diskusi. Lantas jika tak ada yang komentar ? "Tak perlu kecewa, cuek saja," katanya.
Banyak orang enggan menulis diblog lantaran tidak menghasilkan uang. Alih-alih menghasilkan uang, blogger malah mengeluarkan uang untuk menyewa host di Internet atau membayar warung Internet. Bahkan ide atau karya cemerlang yang ditampilkan di blog berpotensi diambil atau diklaim orang lain.
Bagi Nico, yang paling utama dari ngeblog adalah mendapatkan teman baru. Menulis dengan motif menghasilkan uang akan menjadi beban bagi si penulis. "Membuat buntu ide," ujar Nico.
Menurut Nico dengan memiliki teman banyak ini, membawa rezeki bagi Nico. Pria yang menyukai fotografi ini mengaku sering mendapatkan proyek desain dari kenalannya sesama blogger. Tapi pemuda yang bekerja sebagai freelancer creative design ini menampik jika berteman sekadar mencari keuntungan ekonomi. Kegemarannya menulis mengantar Nico menghasilkan satu buku sewaktu kuliah. Buku tersebut tentang mengaplikasikan sebuah teknologi komputer dengan praktis. Teknologi yang diciptakan Nico dan kawan-kawannya itu membantu pengusaha kelompok usaha kecil-menengah mencatat trasnsaksi barang dan uang.
Saat ini dunia komputer membawanya keliling Nusantara. Salah satunya Balikpapan, Kalimantan Timur, ketika diajak rombongan Jusuf Kalla sebagai capres waktu itu, lantaran Nico banyak menulis tema perjalanan, Nico juga kerap diundang untuk mengulas obyek-obyekj wisata dan pertunjukan hiburan. Selain bisa berkeliling dengan gratis, tentu ia mendapatkan upah. Pengalamannya ini meyakinkan Nico bahwa menjadi blogger bisa hidup layak. "Kuncinya konsisten dan fokus," katanya.
Membaca tentang profil dan kegiatan Nico, memotivasi dan menginspirasi saya untuk kembali mencoba mengelola dan menulis diblog yang masih sangat sederhana ini. Semoga juga dapat menginspirasi dan memotivasi rekan-rekan blogger lainnya.

Tidak ada komentar:

Profilku

Foto saya
Ramah, sopan dan tidak sombong

Temanku-temanmu

Beritaku-beritanya

Beritaku-beritanya

Fotoku-fotonya

Fotoku-fotonya
Teluk Kendari